Jumat, 30 Oktober 2009

Separuh Dien

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم



ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Mungkin sudah tak asing lagi istilah ini kita dengar, karna pastilah semua orang akan langsung tertuju pada satu kata : Menikah.

Ya, sudah jelas perintah untuk menyempurnakan separuh dien ini tersebut di dalam ayat suci Al Qur'an. Indah terangkai dalam salah satu firman-Nya yang kerap kali dicantumkan pada undangan-undangan walimah. Bahkan hadist-hadist pun turut mendukung perintah agama ini. Menjadi ibadah sunnah, dan menjanjikannya dengan berbagai keutamaan sekaligus ladang pahala. Namun, seperti apakah hakikat sebuah pernikahan itu sendiri?

Apakah mencintai dulu kemudian menikah, ataukah menikah untuk saling mencintai? terserah anda menginterpretasikannya. Memang yang kebanyakan terjadi adalah menikah karna terlanjur cinta. Tapi tergolong sedikit yang menikah, baru kemudian mencintai. Namun menikah karna Allah, itulah niat yang utama untuk merintis sebuah bangunan rumah tangga dalam suatu pernikahan. Awalnya aku memang sedikit bingung dengan istilah 'menikah karna Allah' ini. Juga seperti apakah makna mencintai seseorang karena Allah. Setelah Diskusi dengan Ustadz'ku beberapa bulan yang lalu, dan juga membaca seputar buku-buku Islami, membuatku ingin menuliskannya disini.

Menikah karna Allah, bisa di artikan kita meluruskan niat untuk menunaikan ibadah sunnah yang dianjurkan Rasulullah ini, dengan siapapun yang baik menurut Allah. Ketika memilih pasangan hidup, menyertai dengan sholat istikharah, meminta petunjuk-Nya, benarkah dia yang terbaik untuk menemani sisa perjalanan hidup bersama. Kalau memang jodoh, insyaAllah dipermudah. Makanya tidak perlu khawatir kalau kita belum terlalu mengenal calon pasangan hidup kita. Karena Allah pastilah lebih mengetahui yang terbaik untuk kita. Alasan fisik, adalah hal yang normal ketika memilih pasangan. Namun jika cantik saja sudah cukup, buat apa cantik banget? hehe..61x.
Ya, itu manusiawi. Namun, jika kita meluruskan niat, maka kita akan merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah. Bahkan ada pula yang saking meluruskan niatnya untuk menikah karena Allah, kemudian dia menerima seperti apapun kondisi calon pasangannya. Apakah dia buta, lumpuh, atau apapun.. Subhanallah..

Menikah karena Allah.. Karena Allah menyukai hamba-Nya yang menikah.. Karena banyak keutamaan dan ladang pahala dengan pernikahan.. Dengan melakukan hal-hal yang disukai Allah, maka secara tidak langsung kita sudah mencintai Allah, walaupun konteks mencintai Allah lebih luas dari itu.. Dan mencintai seseorang karena Allah, adalah mencintainya karena pada diri orang itu, terdapat sifat-sifat yang di cintai Allah.. Maka mungkin ketika suatu saat rasa cinta kepada suami/istri sudah memudar, jika mengingat kembali niat utama pernikahan itu, yaitu menikah karna Allah, mudah-mudahan tumbuh kembali benih-benih cinta, untuk bersinergi menuju cinta dan ridha Allah..

" Siapa yang menikah maka ia telah sempurna setengah keimanannya, maka takutlah kepada Allah terhadap setengah sisanya " (HR. At-Tabrani)

Duuh..bahagianya aku ketika saudara-saudariku menggenapkan separuh Dien-Nya…Subhanallah.
Baarakallaahu laka, wa baarakallahu ¡alaika, wa jamaka bainakuma fii khaiir. Semoga Allah karuniakan barakah kepadamu dan semoga Ia limpahkan barakah atasmu, dan semoga Ia himpun kalian berdua dalam kebaikan.

Akhir minggu ini, sahabatku pun tengah melangkah menuju penyempurnaan separuh Dien-Nya..
Tinggal selangkah lagi,giliran saya sendiri kpn ya?
qiqiqi,..61x, doakan saya ya saudaraku.
smoga saya jg dlm waktu dekat ini/thn ini bs menjemput pasangan hidup yg terbaek menurut Allah Azza Wa'jalla.
Amieeen,..61x.

Saudaraku…
Menikah bukan sekedar perkara suka atau tidak suka, cinta atau tidak cinta….
Menikah lebih dari itu. Separuh agama akan terpenuhi, perjanjian yang agung akan terjadi
hingga arasy berguncang dan semesta pun bertasbih haru.
Cinta dapat dipelajari, menyukai seseorang dapat dilatih…itu bukan kebohongan.

ini adalah pesan saya buat saudara-saudariku yg akan menikah ;

Saudariku yang dicintainya karena Allah…
Suami yang menikahimu tidaklah semulia Muhammad
Tidak pula setaqwa Ibrahim, dan tidak setabah Ayyub
Suamimu hanyalah pria akhir zaman, yang punya cita-cita membangun keturunan yang shaleh
Pernikahan mengajarkan yang bernaung dibawahnya kewajiban bersama
Suami adalah nahkoda kapal, dan engkau adalah navigatornya
Suami menjadi rumah, engkau penghuninya
Suami menjadi guru, engkau muridnya
Seandainya suamimu lupa….bersabarlah mengingatkannya.

semoga kelak saudaraku menjadi suami yg sholeh, menjadi imam dunia akhirat,yang akan melahirkan para pejuang panji-panji kebenaran Islam..Amieeen,..61x

Saudaraku yang kelak menjadi imam bagi saudariku ini..
Istri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah
Tidak pula setaqwa Aisyah, dan tidak seteguh Fatimah
Istrimu hanyalah wanita akhir zaman,yang memiliki cita-cita menjadi istri yang sholehah.
Pernikahan kelak akan mengajarkan insan yang menanunginya kewajiban bersama.
Istri menjadi tanah, maka engkau penaungnya
Istri menjadi tanaman, engkaulah pemagarnya
Istri menjadi anak kecil, engkau tempat bermanjanya.
Seandainya istrimu tulang yang bengkok, berhati-hatilah engkau meluruskannya.

semoga kelak saudariku menjadi istri yg sholehah, menjadi perhiasan dunia…yang kan melahirkan para pejuang panji-panji kebenaran Islam..
Amieeen,..61x.

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Kamis 15 Oktober 2009.

Tausiah hari ini...

Maulana Al-Chamdoeri 20 Oktober jam 9:19 Balas
Sahabat
Sungguh kematian sangatlah dekat
sungguh kehidupan sangatlah singkat
apakah kita akan tetap terpikat
oleh dunia yang memikat

Sungguh
jika kita sadari
hidup ini tak lebih dari tiga hari
hari kemarin hari ini dan hari esok

apakah yang kau dapatkan di hari kmarin
tidakkah kau bahagia kau lolos dari jebakan maut
dan tiupan sangkala
namun adakah kesyukuran yang kau tampakkan
untuk membalas segala nikmatNya

apakah yang kau lakukan hari ini
Separuh waktu tlah berlalu
namun kau tak tahu apa yang akan berlaku disisanya
Amal apa sajakah yang tlah kau lakukan
adakah kebaikan tlah kau laksanakan

dan apakah rencana kau di hari esok
Siapkah dirimu jika esok adalah hari
akhir dari episode khidupan

Rabbi
Kumohon satu padamu
janganlah engkau mencabut nyawa kami
ketika kami melakukan kemaksiatan kepadaMu
Berkahilah kami agar senantiasa kepadaMu...

Jazakumullahu khairan katsiran....

Pesan seorang Ibu..

Maulana Al-Chamdoeri 21 Oktober jam 19:03 Balas
“Wahai putriku, sesungguhnya engkau telah meninggalkan suasana yang dari situ engkau keluar, dan engkau tinggalkan tempat di mana engkau dibesarkan. (Engkau pergi) menuju tempat tinggal yang belum engkau tempati (bersama) pendamping yang belum pernah engkau kenal. Maka bawalah sepuluh sifat pesan dariku sebagai bekal untukmu, yaitu:
Dampingilah ia (suamimu) dengan penuh kepuasan hati.

Pergaulilah ia dengan penuh rasa patuh dan ta’at.

Jagalahlah apa yang menjadi pusat perhatiannya.

Jangan sampai ia melihat suatu penampilan yang buruk darimu.

Kemudian, kenalilah waktu makannya,

Jagalah ketenangan di saat ia tidur (beristirahat),

karena terik panas udara itu menyengat dan susah tidur itu membuat marah.

Kemudian, hindarilah rasa gembira di hadapannya jika ia sedang sedih atau duka.

Jangan menampakkan kesedihan di sisinya di saat ia sedang gembira; sebab, yang pertama merupakan sikap kelalaian, sedangkan yang kedua adalah sikap pencemaran.

Jadilah engkau orang yang paling hormat kepadanya, niscaya ia menjadi orang yang paling menghargaimu,

Dan ketahuilah bahwa engkau tidak akan meraih apa yang engkau inginkan kecuali apabila engkau lebih mementingkan kesuakaannya atas kesukaanmu dan kesenangannya atas kesenanganmu terhadap apa yang kamu suka dan kamu benci. Dan Allah pasti memberikan yang terbaik untukmu.”

Kunci Surga Muslimah...

Maulana Al-Chamdoeri 23 Oktober jam 8:58 Balas
Surga adalah idaman dan harapan setiap orang beriman, laki-laki dan perempuan, ia adalah akhir perjalanan bagi semua orang yang taat dan patuh kepada Allah dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya, bagi seorang muslimah perkara ini penting karena Rasulullah saw telah menyatakan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah wanita, dari sini mengetahui kunci surga oleh seorang muslimah merupakan perkara penting, dengan meraih kunci ini berarti dia tidak termasuk ke dalam golongan para wanita penghuni neraka.

Rasulullah saw telah merangkum kunci surga muslimah dalam empat perkara,
1- Menjaga shalat lima waktu.
2- Berpuasa di bulannya.
3- Menjaga kehormatannya.
4- Menaati suaminya.

Dari Abdurrahman bin Auf berkata, Rasulullah saw bersabda,

إِذَا صَلَّتِ المَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الجَنَّةِ شَاءَتْ .

“Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa pada bulannya, menjaga kehormatannya dan menaati suaminya, niscaya dia masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan.”(HR. Ahmad nomor 1661, hadits hasan lighairihi).

Satu hal yang terpetik dari sabda Nabi saw di atas adalah bahwa beliau hanya menyebutkan perkara-perkara yang masuk ke dalam jangkauan seorang muslimah, di mana seorang muslimah mampu melaksanakannya tanpa bergantung kepada orang lain atau bergantung kepada suaminya, di sini Rasulullah saw tidak menyinggung, misalnya, haji, karena pelaksanaan ibadah ini oleh seorang muslimah bergantung kepada suatu perkara yang mungkin tidak dimilikinya, seperti tersedianya bekal haji atau tersedianya mahram, di sini Rasulullah saw juga tidak menyinggung zakat, karena perkaranya kembali kepada kepemilikan harta dan pada umumnya ia berada di tangan kaum laki-laki, karena harta adalah hasil bekerja dan yang bekerja pada dasarnya adalah kaum laki-laki..

Jazakumullahu khairan katsiran...

Agar Bidadari Cemburu Padamu

Shalah Syahadah 18 Oktober jam 1:13 Balas
Adinda tercinta....

Tahukah kau jika bidadari bisa cemburu padamu? Maka, dengarkanlah apa yang dikatakan Rasulullah pada Ummu Salamah.

Yang diriwayatkan Al-Imam Ath-Thabrani, bahwa Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha berkata, “Ya Rasulullah, jelaskanlah padaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli…”

Beliau menjawab. “Bidadari yang kulitnya bersih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau bak sayap burung Nasar."

Aku (Ummu Salamah) berkata lagi, “Jelaskanlah padaku Ya Rasulullah, tentang firmanNya: Laksana mutiara yang tersimpan baik (Al Waqi’aj 23) ..!”

Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tak pernah tersentuh tangan manusia…”

Aku bertanya, “Ya Rasulullah, jelaskanlah kepadaku tentang firman Allah: Di dalam surga itu ada bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik (Ar Rahman 70) ..!”

Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita.”

Aku bertanya lagi, “Jelaskanlah padaku firman Allah: Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan baik.” (Ash Shaffat 49) ..!”

Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada bagian dalam telur dan terlindung dari kuliat bagian luarnya, atau yang biasa disebut putih telur.”

Aku bertanya lagi, “Ya Rasulullah,jelaskan padaku firman Allah: Penuh cinta lagi sebaya umurnya (Al Waqi’ah 37) ..!

Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia dalam usia lanjut dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Allah menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi, dan umurnya sebaya.”

Aku bertanya, “Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukan bidadari yang bermata jeli?”

Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat.”

Aku bertanya, “Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama dari bidadari?”

Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, “Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.”

Aku berkata, “Ya Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan merekapun masuk surga. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”

Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu diapun memilih siapa di antara mereka yang paling baik akhlaqnya. Lalu dia berkata, “Rabbi, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya…”

…Wahai Ummu Salamah, akhlaq yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.” (HR At Thabrani)

Bunda...knp menangis..??

Maulana Al-Chamdoeri 24 Oktober jam 11:24 Balas
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. “Ibu, mengapa Ibu menangis?”. Ibunya menjawab, “Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak”. “Aku tak mengerti” kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti….”
Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?”Sang ayah menjawab, “Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan”. Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.”Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?”Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,”Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman danlembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, danmengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.
Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.
Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.
Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan enjadi pelindung baginya.
Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan
jantung agar tak terkoyak?Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya.
Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang
diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi..
Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkanperasaannya.
Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan”.
Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup..

Kamis, 22 Oktober 2009

MEMBERI KESEMPATAN

بسم ا لله ا لرّ حمن الرّ حيم


Kita bukanlah lagi anak kecil yang berumur belasan tahun yang melakukan sesuatu berdasarkan emosi dan ego semata. Pada hakikatnya di dunia ini tak ada manusia yang sempurna, semua pasti pernah melakukan kesalahan dan kekhilafan bahkan terlampaui sering melakukannya. Kita selalu memberikan kesempatan untuk diri kita memperbaiki semua kesalahan – kesalahan yang telah diperbuat. Tapi jika orang lain yang berbuat kesalahan, secara membabi buta langsung mencaci maki, membicarakannya di belakang bahkan tidak segan – segan memberi lebel buruk pada orang tersebut. Padahal orang lain juga seperti halnya diri kita, yang masih memerlukan kesempatan – kesempatan untuk memperbaiki itu semua.

Tidak selamanya yang mereka lakukan dan fikirkan akan 100% salah besar. Memang rasa marah dan ketidaksukaan kita terhadap orang lain akan membutakan pola fikir kita yang lebih rasional akan hal – hal yang seharusnya baik tapi di mata kita semuanya salah bahkan nol besar.

Janganlah selalu mengungkit atau menghitung kesalahan – kesalahan orang lain, tapi kesalahan kita sendiri berusaha untuk ditutup – tutupi, padahal mungkin kesalahan – kesalahan kita lebih banyak dari orang yang kita tidak sukai. Sesungguhnya orang lain juga punya perasaan yang sama seperti perasaan kita yang tidak suka apabila orang lain selalu menyalahkan semua yang apa kita perbuat. Meskipun untuk kepentingan kita bersama pula.

Tak ada salahnya kita memaafkan dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memperbaiki semuanya. Sekarang bukan lagi saatnya sibuk menilai orang, sibuk mengkalkulasi kesalahan - kesalahan orang, tapi sudah seharusnya kita menjalin tali silaturahmi dan ukhuwah islami yang lebih erat dan harmonis dengan siapapun. Bagaimanapun tanpa pernah kita sadari, suatu saat entah kapan itu kita pasti membutuhkan pertolongan dan bantuan dari orang lain, pada dasarnya tak ada manusia yang sanggup hidup seorang diri tanpa orang lain. Setiap manusia pasti punya masa lalu dan kesalahan yang telah diperbuatnya, termasuk saya, anda, dan kita semua. Biarlah semua yang terjadi dimasa lalu menjadi pelajaran untuk kita, agar kita tidak terjerembab di kubangan yang sama.....Sesungguhnya, pengalaman adalah guru yang terbaik untuk kita.....

Kedewasaan tidak dapat diukur dari berapa usianya sekarang, tapi dapat dilihat dari pola fikir dan tingkah lakunya sehari – hari......
Orang bijak adalah orang yang berani memafkan dan juga memberikan kesempatan untuk orang lain.....

Tangerang, 4 September 2009
مودّة

TIPE KEPRIBADIAN

1. TIPOLOGI VIOLA
A. MICROSPLANCHNIS : Bentuk tubuh yang lebih kelihatan jangkung.
B. MACROSPLANCHNIS : Bentuk tubuh yang lebih kelihatan pendek.
C. NORMOSPLANCHNIS : Bentuk tubuh yang ukuran – ukuran menegak dan mendatar selaras, sehingga tubuh lebih kelihatan selaras.

2. KONSTITUSI JASMANIAH
A. TIPE PIKNIS ATAU STENIS
Badan agak pendek
Dada membulat, perut besar, bahu tidal lebar
Leher bulat dan kuat
Lengan dan kaki agak lemah
Kepala agak merosot kemuka diantara kedua bahu, sehingga bagian atas dari tulang punggung nampak agak sedikit melengkung
Banyak lemak, sehingga urat – urat dan rulang tulang tak kelihatan nyata.
KEADAAN RATA - RATA PRIA WANITA

Tinggi Badan 168 cm 156 cm
Lebar Bahu 37 cm 34 cm
Lebar Dada 94,5 cm 86 cm
Lebar Panggul 92 cm 94 cm
Panjang Kaki 87 cm 80 cm
Berat Badan 68 kg 56 kg


B. TIPE LIPTOSOM
Badan langsing, kurus
Rongga dada kecil, sempit dan pipih, rusuknya mudah dihitung, perut kecil, bahu sempit
Lengan dan kaki kurus
Tengkorak agak kecil, tulang – tulang dibagian muka kelihatan jelas
Muka bulat telur
Berat relatif kurang
KEADAAN RATA - RATA PRIA WANITA

Tinggi Badan 170 cm 154 cm
Lebar Bahu 35,5 cm 33 cm
Lebar Dada 84 cm 78 cm
Lebar Panggul 85 cm 82 cm
Panjang Kaki 90 cm 80 cm
Berat Badan 50.5 kg 45 kg

C. TIPE ATLETIS
Tulang – tulang, otot, kulit kuat
Badan kokoh dan tegap
Tinggi cukup
Bahu lebar dan kuat
Dada besar dan kuat
Perut kuat
Panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu, dada kelihatan lebih kecil
Tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak.
Muka bulat telur, lebih pendek dari tipe leptosom

KEADAAN RATA - RATA PRIA WANITA

Tinggi Badan 170 cm 163 cm
Lebar Bahu 39 cm 37,4 cm
Lebar Dada 91,7 cm 86 cm
Lebar Panggul 91 cm 96 cm
Panjang Kaki 91 cm 85 cm
Berat Badan 63 kg 62 kg

D. TIPE DISPLASTIS
Penyimpangan dari 3 tipe diatas.

3. PENDERITA MANIS – DEPRESIF ( CIRCULAIR )
A. TIPE SCHIZOTHYM
Sukar mengadakan kontak dengan dunia sekitarnya, suka mengasingkan diri, dan cenderung menutup diri.
B. TIPE CYCLOTHYM
Mudah mengadakan kontak dengan dunia luar, mudah bergaul, mudah menyesuaikan diri dengan orang lain, mudah turut merasakan suka dan duka, jiwanya cenderung terbuka.

4. KOMPONEN – KOMPONEN JASMANIAH PRIMER
A. TIPE ENDOMORPH
Nampak dari luar : Lebih gemuk, lembut, berat badan relatif rendah
B. TIPE MESOMORPH
Nampak dari luar : Kokoh, keras, otot kelihatan bersegi – segi, tahan sakit
C. TIPE ECTOMORPH
Nampak dari luar : Jangkung, dada kecil dan pipih, lemak, otot – otot hampir tidak nampak berkembang


5. KOMPONEN – KOMPONEN PRIMER DARIPADA TEMPERAMEN
A. VISCOROTOMA
Sikapnya tidak tenang
Suka hiburan
Gemar makan – makan
Besar kebutuhannya akan resonansi dari orang
Tidurnya nyenyak
Bila menghadapi kesukaran dibutuhkan oenga lain
B. SOMATOMA
Sikapnya gagah
Perkasa
Kebutuhan bergerak besar
Suka berterus terang
Suara lantang
Nampaknya lebih dewasa dari sebenarnya
Bila menghadapi kesukaran butuh melakukan gerakan – gerakan
C. CEREBOTANIA
Sikapnya kurang gagah
Reaksinya cepat
Kurang berani bergaul dengan orang banyak
Kurang berani bicara didepan orang banyak
Kebiasaannya tetap teratur
Suara kurang bebas
Tidur kurang nyenyak
Nampak lebih muda dari yang sebenarnya
Bila menghadapi kesukaran butuh mengasingkan diri



1. TEMPERAMEN SANGOINIS ( ORANG DENGAN DARAH RINGAN )
Selalu penuh harapan
Selalu memandang penting, sebentar kemudian tidak dipikirkan lagi
Sering berjanji, jarang menepati
Senang menolong orang lain
Dalam pergaulan ramah dan periang
Bukan penakut, tetapi kalau bersalah sukar meminta maaf. Dia menyesal tetapi sesal itu cepat hilang
Cepat bosan

2. TEMPERAMEN MELANCHOLIS ( ORANG DENGAN DARAH BERAT )
Yang bersangkutan mengenai dirinya penting
Perhatiannya tertuju pada kesukaran
Tidak mudah berbuat janji
Suasana perasaannya, umumnya bertentangan dengan sanguinicus

3. TEMPERAMEN CHOLERIS ( ORANG DENGAN DARAH PANAS)
Cepat marah, cepat pula padam
Tindakannya tepat tapi tidak konstan
Selalu sibuk memerintah daripada mengerjakannya sendiri
Nafsunya terutama mengejar kehormatan, suka sibuk dimata orang banyak dan suka dipuji secara terang – terangan
Suka pada sikap semu dan formal
Suka bermurah hati dan melindungi
Berpakaian selalu cermat dan rapih

4. TEMPERAMEN PHLEGMATIS ( ORANG DENGAN DARAH DINGIN)
Tidak mudah menjadi panas, panasnya tahan lama
Tidak mudah marah
Tidak pernah merisaukan mengenai darah dinginnya
Cocok untuk tugas ilmiah

6. POSODYNIE ( KETABAHAN )
A. POSODYNIE KUAT
Kepercayaan akan datangnya hari yang baik, keteguhan hati pada saat penderitaan datang.
B. POSODYNIE LEMAH
Cepat putus asa, cepat berkeluh kesah, cepat kehilangan kepercayaan akan datangnya hari baik.

7. EMOSIONALITAS
A. GOLONGAN EMOSIONAL TINGGI
Implusif
Mudah marah
Tidak praktis
Ingin berkuasa
Suka tertawa
Perhatian tidak mendalam
Tetap pada pendapatnya
Dapat dipercaya dikeuangan
B. GOLONGAN EMOSIONAL RENDAH
Berhati dingin
Hati – hati dalam berpendapat
Pandai menahan nafsu
Praktis
Jujur dalam batas – batas hukum
Memberi kebebasan kepada orang lain

8. PROSES PENGIRING
1. GOLONGAN PROSES PENGIRING KUAT
Tenang
Tidak cepat putus asa
Ingatan baik
Konsekuen
Bijaksana
Suka menolong
Berpikir bebas
Teliti
2. GOLONGAN PROSES PENGIRINGNYA LEMAH
Tidak tenang
Lekas putus asa
Ingatan kurang baik
Suka membeo
Tidak hemat
Tidak teliti
Tidak konsekuen
Egois

9. AKTIVITAS
1. GOLONGAN YANG AKTIF
Suka bergerak
Sibuk
Riang gembira
Pandangan luas
Kuat menentang
Mudah meengerti
Praktis
Setelah bertengkar cepat berdamai
2. GOLONGAN YANG TIDAK AKTIF
Lekas mengalah
Lekas putus asa
Tidak praktis
Nafsu birahi menggelora
Segala persoalan dipandang sulit
Perhatian tidak mendalam
Suka membeo
Boros
Segan membuka hati

10. TIPE MANUSIA
1. MANUSIA TEORI ( BERPIKIR )
Ahli pikir yang logis, cita – cita utamanya mencapai kebenaran dan hakikatnya dari pada benda – benda, tidak menaruh perhatian kepada masalah keindahan. Asing terhadap utilisme menjadi pedoman dalam lapang ekonomi, tidak asing terhadap keagamaan. Perhatian terhadap masyarakat tidak besar.
2. MANUSIA EKONOMI ( BEKERJA )
Menilai segala sesuatu dari segi kegunaannya dan nilai ekonomis, egosentris, hidup dan kepentingannya yang paling penting, jiwanya praktis, kaya akan gagasan yang praktis.
3. MANUSIA ESTETIS ( MENIKMATI KEINDAHAN )
Menghayati kehidupan secara pasif, bisa menjadi ekspresionis, hubungan dengan orang lain kurang kekal, nomor satu adalah keindahan.
4. MANUSIA AGAMA ( MEMUJA )
Segala sesuatu diukur dari segi kehidupan rohaniah kepribadian, ingin mencapai keselarasan antara pengalaman batin dengan arti dari hidup ini.
5. MANUSIA SOSIAL ( BERBAKTI )
Besar kebutuhan sesama manusia, nilai paling tinggi adalah cinta terhadap sesama.
6. MANUSIA KUASA ( BERKUASA )
Mengejar kesenangan dan kesadaran akan kekuasaannya sendiri, mengejar penguasaan atas manusia.

11. SIKAP JIWA MANUSIA
1. MANUSIA BERTIPE EKSTRAVERS
Dipengaruhi dunia obyektif, yaitu dunia diluar dirinya. Orientasinya tertuju keluar : pikiran, perasaan, serta tindakannya terutama ditentukan oleh lingkungannya, baik lingkungan sosial atau non sosial. Hatinya terbuka, mudah bergaul, hubungan dengan orang lain lancar.
2. MANUSIA BERTIPE INTROVERS
Dipengaruhi dunia subyektif artinya dunia di dalam dirinya sendiri. Orientasinya tertuju kedalam pikiran, perasaan serta tindakannya terutama ditentukan faktor – faktor subyektif. Dengan dunuia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang lain, kurang dapat menarik hati orang lain.




NB: JIKA KAMU JUJUR PADA DIRI KAMU, MAKA KAMU DAPAT MENGETAHUI BAGAIMANA DIRI KAMU SEUTUHNYA……


YANG MANA YA.....??/

YAYAH...

enyuman itu selalu terlihat dibibrmu, tawa itu selalu menghiasi wajahmu yang mulai mengendur. Untuk meyakini hati ini bahwa engkau baik-baik saja.....

Tanpa sengaja aq melihat air mata mengalir dipipimu disuatu malam.Air mengalir seiring doa yang engkau panjatkan kepada-Nya....Ya Allah ya rabbi, hati ini bergetar yang luar biasa, kaki ini lemas tak mampu berdiri tegak....Ya Allah air mata itu menyadarkan hati ini akan apa yang telah aku perbuat selama ini, selama dua puluh tahun aku menginjakkan kaki di bumi ini...Perbuatan-perbuatan aku akan hati yang mulai lelah itu, akan kelopak mata itu yang mulai sayu, akan rambut yang mulai memutih itu....

Ya Allah, sesak rasanya hati ini melihat tetesan air mata itu, air mata yang tak pernah habis memohon ampunan dan perlindungan untuk anak-anak dan keluarganya...

Astagfirullah Al'adzim, Astagfirullah al 'adzim...
Ingin rasanya aku bersimpuh memohon ampun di hadsapan pria 54 tahun itu,ingin rasanya aku mencium tangannya, tangan yang telah menggendong tubuh ini sewaktu kecil, tangan yang menatah tubuh ini untuk belajar berjalan, tangan yang mengajari diri ini melafazkan ayat-ayat-Mu, tangan yang mengusap air mata ini...

Ya Allah, selama 20 tahun ini, aku terlalu sibuk akan diri, terlalu sibuk akan aktifitas diri, terlalu sibuk akan perasaan diri, terlalu sibuk dengan pikiran diri...tanpa adanya celah yang tersisa untuk memikirkan perasaan orang yang telah mendidik diri ini dari kecil hingga dewasa...

Ya Allah, anak seperti apa diri ini, yang tak pernah tw keinginan ayahnya, yang tak pernah tw harapan2 ayahnya....
Astagfirullah Al 'adzim...
Laa Illahailallah....

Ya Allah, berikan kami sekeluarga cahaya iman-Mu, cahaya yang selalu mnerangi rumah kami...
Lindungi kami disetiap kaki ini kami pijakkan...
Tuntunlah hati kami untuk selalu mengingat-Mu...

Ya Allah berikan kesempatan diri ini untuk dapat mewujudkan semua harapan-harapan yayah....
berikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk dapat terus memberikan senyum dan kebanggan di wajah orang tua kami....

Aku sungguh tak peduli
Apapun orang berkata di luaran sana, orang tua kami tetap yang terbaik untuk kami.....
Manusia tak ada yang sempurna, pasti ada celah untuk dosa.....

AFORISMA CINTA-KASIH Bagikan

Apabila cinta memanggilmu, ikutilah dia, walaupun jalannya terjal dan berliku-liku, Dan apabila sayapnya merangkummu, pasrah dan menyerahlah kepadanya walau pedang yang tersembunyi di sayap itu melukaimu. Dan jika dia bicara kepadamu, percayalah, walau ucapannya membuyarkan mimpimu, bagai angin utara mengobrak-abrik pertamanan.

Bunga-bunga padang adalah anak-anak kasih sang mentari dan cinta kasih semesta alam, dan anak-anak manusia dalah bunga-bunga cinta dan kasih sayang.

Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, karena cinta membangkitkan semangat yang hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah perjalannya.

Cinta kasih di dalam hati itu terbagi- terbagi bagaikan dahan- dahan pohon cedar. Jika pohon itu kehilangan satu dahan yang kuat, ia akan menderita namun tidak mati. Pohon itu akan menumpahkan seluruh berikutnya, sehingga ia akan tumbuh dan mengisi tempat yang kosong.



SURAT-SURAT CINTA
( Kahlil Gibran )

BAROKAH SHOLAT KHUSYU

K.H. Abdullah Gymnastiar

Hikam:
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman yaitu orang-orang yang khusyu dalam sholatnya dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna. (Al-Quran: Surat Al-Mu`minun )
Rosulullah SAW bersabda : Ilmu yang pertama kali di angkat dari muka bumi ialah kekhusyuan. (HR. At-Tabrani )
Nabi Muhammad SAW dalam sholatnya benar-benar dijadikan keindahan dan terjadi komunikasi yang penuh kerinduan dan keakraban dengan Allah. Ruku, sujudnya panjang, terutama ketika sholat sendiri dimalam hari, terkadang sampai kakinya bengkak tapi bukannya berlebihan, karena ingin memberikan yang terbaik sebagai rasa syukur terhadap Tuhannya. Sholatnya tepat pada waktunya dan yang paling penting, sholatnya itu teraflikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri orang-orang yang sholatnya khusyu:
1. Sangat menjaga waktunya, dia terpelihara dari perbuatan dan perkataan sia-sia apa lagi maksiat. Jadi orang-orang yang menyia-nyiakan waktu suka berbuat maksiat berarti sholatnya belum berkualitas atau belum khusyu.
2. Niatnya ikhlas, jarang kecewa terhadap pujian atau penghargaan, dipuji atau tidak dipuji, dicaci atau tidak dicaci sama saja.
3. Cinta kebersihan karena sebelum sholat, orang harus wudhu terlebih dahulu untuk mensucikan diri dari kotoran atau hadast.
4. Tertib dan disiplin, karena sholat sudah diatur waktunya.
5. Selalu tenag dan tuma`ninah, tuma`ninah merupakan kombinasi antara tenang dan konsentrasi.
6. Tawadhu dan rendah hati, tawadhu merupakan akhlaknya Rosulullah.
7. Tercegah dari perbuatan keji dan munkar, orang lain aman dari keburukan dan kejelekannya.

Orang yang sholatnya khusyu dan suka beramal baik tapi masih suka melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah, mudah-mudahan orang tersebut tidak hanya ritualnya saja yang dikerjakan tetapi ilmunya bertambah sehingga membangkitkan kesadaran dalam dirinya.
Jika kita merasa sholat kita sudah khusyu dan kita ingin menjaga dari keriaan yaitu dengan menambah pemahaman dan mengerti bacaan yang ada didalam sholat dan dalam beribadah jangan terhalang karena takut ria.
Inti dalam sholat yang khusyu yaitu akhlak menjadi baik, sebagaimana Rosulullah menerima perintah sholat dari Allah, agar menjadikan akhlak yang baik. Itulah ciri ibadah yang disukai Allah.
Semoga dibulan ramadhan ini kita meningkatkan kualitas sholat kita.
by:jamal

BELAJAR DARI WAJAH

K.H. Abdullah Gymnastiar

Menarik sekali jikalau kita terus menerus belajar tentang fenomena apapun yang terjadi dalam hiruk-pikuk kehidupan ini. Tidak ada salahnya kalau kita buat semacam target. Misalnya : hari ini kita belajar tentang wajah. Wajah? Ya, wajah. Karena masalah wajah bukan hanya masalah bentuknya, tapi yang utama adalah pancaran yang tersemburat dari si pemilik wajah tersebut.
Ketika pagi menyingsing, misalnya, tekadkan dalam diri : "Saya ingin tahu wajah yang paling menenteramkan hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan itu seperti bagaimana?" karena pastilah hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang. Ya, karena setiap orang pastilah punya wajah. Wajah irtri, suami, anak, tetangga, teman sekantor, orang di perjalanan, dan lain sebagainya. Nah, ketika kita berjumpa dengan siapapun hari ini, marilah kita belajar ilmu tentang wajah.
Subhanallaah, pastilah kita akan bertemu dengan beraneka macam bentuk wajah. Dan, tiap wajah ternyata dampaknya berbeda-beda kepada kita. Ada yang menenteramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan. Lho, kok menakutkan? Kenapa? Apa yang menakutkan karena bentuk hidungnya? Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menenteramkan. Ada yang sorot matanya tajam menghunjam, tapi menyejukkan. Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa.
Pernah suatu ketika berjumpa dengan seorang ulama dari Afrika di Masjidil Haram, subhanallaah, walaupun kulitnya tidak putih, tidak kuning, tetapi ketika memandang wajahnya... sejuk sekali! Senyumnya begitu tulus meresap ke relung qolbu yang paling dalam. Sungguh bagai disiram air sejuk menyegarkan di pagi hari. Ada pula seorang ulama yang tubuhnya mungil, dan diberi karunia kelumpuhan sejak kecil. Namanya Syekh Ahmad Yassin, pemimpin spiritual gerakan Intifadah, Palestina. Ia tidak punya daya, duduknya saja di atas kursi roda. Hanya kepalanya saja yang bergerak. Tapi, saat menatap wajahnya, terpancar kesejukan yang luar biasa. Padahal, beliau jauh dari ketampanan wajah sebagaimana yang dianggap rupawan dalam versi manusia. Tapi, ternyata dibalik kelumpuhannya itu beliau memendam ketenteraman batin yang begitu dahsyat, tergambar saat kita memandang sejuknya pancaran rona wajahnya.
Nah, saudaraku, kalau hari ini kita berhasil menemukan struktur wajah seseorang yang menenteramkan, maka caru tahulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang menenteramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita akan menaruh hormat. Betapa senyumannya yang tulus; pancaran wajahnya, nampak ingin sekali ia membahagiakan siapapun yang menatapnya. Dan sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap wajah lain dengan sifat yang berlawanan; (maaf, bukan bermaksud meremehkan) ada pula yang wajahnya bengis, struktur katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumannya sinis, dan sikapnya pun tidak ramah. Begitulah, wajah-wajah dari saudara-saudara kita yang lain, yang belum mendapat ilmu; bengis dan ketus. Dan ini pun perlu kita pelajari.
Ambillah kelebihan dari wajah yang menenteramkan, yang menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita, dan buang jauh-jauh raut wajah yang tidak ramah, tidak menenteramkan, dan yang tidak menyejukkan.
Tidak ada salahnya jika kita evalusi diri di depan cermin. Tanyalah; raut seperti apakah yang ada di wajah kita ini? Memang ada diantara hamba-hamba Allah yang bibirnya di desain agak berat ke bawah. Kadang-kadang menyangkanya dia kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallaah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa jadi ladang amal bagi siapapun yang memilikinya untuk berusaha senyum ramah lebih maksimal lagi.
Sedangkan bagi wajah yang untuk seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal meningkatkan lagi kualitas senyum tersebut, yaitu untuk lebih ikhlas lagi. Karena senyum di wajah, bukan hanya persoalan menyangkut ujung bibir saja, tapi yang utama adalah, ingin tidak kita membahagiakan orang lain? Ingin tidak kita membuat di sekitar kita tercahayai? Nabi Muhammad SAW, memberikan perhatian yang luar biasa kepada setiap orang yang bertemu dengan beliau sehingga orang itu merasa puas. Kenapa puas? Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW – bila ada orang yang menyapanya – menganggap orang tersebut adalah orang yang paling utama di hadapan beliau. Sesuai kadar kemampuannya.
Walhasil, ketika Nabi SAW berbincang dengan siapapun, maka orang yang diajak berbincang ini senantiasa menjadi curahan perhatian. Tak heran bila cara memandang, cara bersikap, ternyata menjadi atribut kemuliaan yang beliau contohkan. Dan itu ternyata berpengaruh besar terhadap sikap dan perasaan orang yang diajak bicara.
Adapun kemuramdurjaan, ketidakenakkan, kegelisahan itu muncul ternyata diantara akibta kita belum menganggap orang yang ada dihadapan kita orang yang paling utama. Makanya, terkadang kita melihat seseorang itu hanya separuh mata, berbicara hanya separuh perhatian. Misalnya, ketika ada seseorang yang datang menghampiri, kita sapa orang itu sambil baca koran. Padahal, kalau kita sudah tidak mengutamakan orang lain, maka curahan kata-kata, cara memandang, cara bersikap, itu tidak akan punya daya sentuh. Tidak punya daya pancar yang kuat.
Orang karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti wajah, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi, mengambil tauladan wajah yang baik, menghindari yang tidak baiknya, dan cari kuncinya kenapa sampai seperti itu? Lalu praktekkan dalam perilaku kita sehari-hari. Selain itu belajarlah untuk mengutamakan orang lain!
Mudah-mudahan kita dapat mengutamakan orang lain di hadapan kita, walaupun hanya beberapa menit, walaupun hanya beberapa detik, subhanallaah.***

BILA DIRI SEMPIT HATI

KH. Abdullah Gymnastiar
Semoga ALLAH SWT senantiasa memberikan kepada kita hati yang lapang, yang jernih, karena ternyata berat sekali menghadapi hidup dengan hati yang sempit.
Hati yang lapang dapat diibaratkan sebuah lapangan yang luas membentang, walaupun ada anjing, ada ular, ada kalajengking, dan ada aneka binatang buas lainnya, pastilah lapangan akan tetap luas. Aneka binatang buas yang ada malah makin nampak kecil dibandingkan dengan luasnya lapangan. Sebaliknya, hati yang sempit dapat diibaratkan ketika kita berada di sebuah kamar mandi yang sempit, baru berdua dengan tikus saja, pasti jadi masalah. Belum lagi jika dimasukkan anjing, singa, atau harimau yang sedang lapar, pastilah akan lebih bermasalah lagi.
Entah mengapa kita sering terjebak dalam pikiran yang membuat hari-hari kita menjadi hari-hari yang tidak nyaman, yang membuat pikiran kita menjadi keruh, penuh rencana-rencana buruk. Waktu demi waktu yang dilalui sering kali diwarnai kondisi hati yang mendidih, bergolak, penuh ketidaksukaan, terkadang kebencian, bahkan lagi dendam kesumat. Capek rasanya. Menjelang tidur, otak berpikir keras menyusun rencana bagaimana memuntahkan kebencian dan kedendaman yang ada di lubuk hatinya agar habis tandas terpuaskan kepada yang dibencinya. Hari-harinya adalah hari uring-uringan makan tak enak, tidur tak nyenyak dikarenakan seluruh konsentrasi dan energinya difokuskan untuk memuaskan rasa bencinya ini.
Ah, sahabat. Sungguh alangkah menderitanya orang-orang yang disiksa oleh kesempitan hati. Dia akan mudah sekali tersinggung, dan kalau sudah tersinggung seakan-akan tidak termaafkan, kecuali sudah terpuaskan dengan melihat orang yang menyinggungnya menderita, sengsara, atau tidak berdaya.
Seringkali kita dengar orang-orang yang dililit derita akibat rasa bencinya. Padahal ternyata yang dicontohkan para rosul, para nabi, para ulama yang ikhlas, orang-orang yang berjiwa besar, bukanlah mencontohkan mendendam, membenci atau busuk hati. Yang dicontohkan mereka justru pribadi-pribadi yang berdiri kokoh bagai tembok, tegar, sama sekali tidak terpancing oleh caci maki, cemooh, benci, dendam, dan perilaku-perilaku rendah lainnya. Sungguh, pribadinya bagai pohon yang akarnya menghunjam ke dalam tanah, begitu kokoh dan kuat, hingga diterpa badai dan diterjang topan sekalipun, tetap mantap tak bergeming.
Tapi orang-orang yang lemah, hanya dengan perkara-perkara remeh sekalipun, sudah panik, amarah membara, dan dendam kesumat. Walaupun non muslim, kita bisa mengambil pelajaran dari Abraham Lincoln (mantan Presiden Amerika). Dia bila memilih pejabat tidak pernah memusingkan kalau pejabat yang dipilihnya itu suka atau tidak pada dirinya, yang dia pikirkan adalah apakah pejabat itu bisa melaksanakan tugas dengan baik atau tidak. Beberapa orang kawan dan lawan politiknya tentu saja memanfaatkan moment ini untuk menghina, mencela, dan bahkan menjatuhkannya, tapi ia terus tidak bergeming bahkan berkata dengan arifnya,
"Kita ini adalah anak-anak dari keadaan, walau kita berbuat kebaikan bagaimanapun juga, tetap saja akan ada orang yang mencela dan menghina. Karena pencelaan, penghinaan bukan selamanya karena kita ini tercela atau terhina. Pastilah dalam kehidupan ini ada saja manusia yang suka menghina dan mencela".
Jadi, ia tidak pusing dengan hinaan dan celaan orang lain. Nabi Muhammad, SAW, manusia yang sempurna, tetap saja pernah dihina, dicela, dan dilecehkan. Bagaimana mungkin model kita ini, tidak ada yang menghina ? Padahal kita ini hina betulan.
Ingatlah bahwa hidup kita di dunia ini hanya satu kali, sebentar dan belum tentu panjang umur, amat rugi jikalau kita tidak bisa menjaga suasana hati ini. Camkanlah bahwa kekayaan yang paling mahal dalam mengarungi kehidupan ini adalah suasana hati kita ini. Walaupun rumah kita sempit, tapi kalau hati kita 'plooong' lapang akan terasa luas. Walaupun tubuh kita sakit, tapi kalau hati kita ceria, sehat, akan terasa enak. Walaupun badan kita lemes, tapi kalau hati kita tegar, akan terasa mantap. Walaupun mobil kita merek murahan, motor kita modelnya sederhana, tapi kalau hati kita indah, akan tetap terhormat. Walaupun kulit kita kehitam-hitaman, tapi kalau batinnya jelita, akan tetap mulia. Sebaliknya, apa artinya rumah yang lapang kalau hatinya sempit?! Apa artinya Fried Chicken, Burger, Hoka-hoka Bento, dan segala makanan enak lainnya, kalau hati sedang membara ?! Apa artinya raungan ber-AC kalau hati mendidih ?! Apa artinya mobil BMW, kalau hatinya bangsat ?!
Lalu, bagaimana cara kita mengatasi perasaan-perasaan seperti ini ? Yang pertama harus kita kondisikan dalam hati ini adalah kita harus sangat siap untuk terkecewakan, karena hidup ini tidak akan selamanya sesuai dengan keinginan kita. Artinya, kita harus siap oleh situasi dan kondisi apapun, tidak boleh kita hanya siap dengan situasi yang enak saja. Kita harus sangat siap dengan situasi dan kondisi sesulit, sepahit dan setidak enak apapun. Seperti pepatah mengatakan, 'sedia payung sebelum hujan'. Artinya, hujan atau tidak hujan kita siap.
Hal kedua yang harus kita lakukan kalau toh ada orang yang mengecewakan kita, adalah dengan jangan terlalu ambil pusing, sebab kita akan jadi rugi oleh pikiran kita sendiri. Sudah lupakan saja. Yang membagikan rizki adalah ALLAH, yang mengangkat derajat adalah ALLAH, yang menghinakan juga ALLAH. Apa perlunya kita pusing dengan omongan orang, sampai 'doer' itu bibir menghina kita, sungguh tidak akan kurang permberian ALLAH kepada kita. Mati-matian ia menghina, yakinlah kita tidak akan hina dengan penghinaan orang. Kita itu hina karena kelakuan hina kita sendiri.
Nabi SAW, dihina, tapi toh tetap cemerlang bagai intan mutiara. Sedangkan yang menghinanya, Abu Jahal sengsara. Salman Rushdie ngumpet tidak bisa kemana-mana, Permadi, Arswendo Atmowiloto masuk penjara. Siapa yang menabur angin akan menuai badai. Dikisahkan ketika Nabi Isa as dihina, ia tetap senyum, tenang, dan mantap, tidak sedikitpun ia menjawab atau membalas dengan kata-kata kotor mengiris tajam seperti yang diucapkan si penghinanya. Ketika ditanya oleh sahabat-sahabatnya, "Ya Rabi (Guru), kenapa engkau tidak menjawab dengan kata-kata yang sama ketika engkau dihina, malah Baginda menjawab dengan kebaikan ?" Nabi Isa as, menjawab : "Karena setiap orang akan menafkahkan apa yang dimilikinya. Kalau kita memiliki keburukan, maka yang kita nafkahkan adalah keburukan, kalau yang kita miliki kemuliaan, maka yang kita nafkahkan juga kata-kata yang mulia."
Sungguh, seseorang itu akan menafkahkan apa-apa yang dimilikinya. Ketika Ahnaf bin Qais dimaki-maki seseorang menjelang masuk ke kampungnya, "Hai kamu bodoh, gila, kurang ajar!", Ahnaf bin Qais malah menjawab, "Sudah ? Masih ada yang lain yang akan disampaikan ? Sebentar lagi saya masuk ke kampung Saya, kalau nanti di dengar oleh orang-orang sekampung, mungkin nanti mereka akan dan mengeroyokmu. Ayo, kalau masih ada yang disampaikan, sampaikanlah sekarang !".
Dikisahkan pula di zaman sahabat, ada seseorang yang marah-marah kepada seorang sahabat nabi, "Silahkan kalau kamu ngomong lima patah kata, saya akan jawab dengan 10 patah kata. Kamu ngomong satu kalimat, saya akan ngomong sepuluh kalimat". Lalu dijawab dengan mantap oleh sahabat ini, "Kalau engkau ngomong sepuluh kata, saya tidak akan ngomong satu patah kata pun".
Oleh karena itu, jangan ambil pusing, janga dipikirin. Dale Carnegie, dalam sebuah bukunya mengisahkan tentang seekor beruang kutup yang ganas sekali, selalu main pukul, ada pohon kecil dicerabut, tumbang dan dihancurkan. Di tengah amukannya, tiba-tiba ada ada seekor binatang kecil yang lewat di depannya. Anehnya, tidak ia hantam, sehingga mungkin terlintas dalam benak si beruang ini, "Ah, apa perlunya menghantam yang kecil-kecil, yang tidak sebanding, yang tidak merugikan kepentingan kita".
Percayalah, makin mudah kita tersinggung, apalagi hanya dengan hal-hal yang sepele, akan makin sengsara hidup ini. Padahal, mau apa hidup pakai sengsara, karena justru kita harus menjadikan orang-orang yang menyakiti kita sebagai ladang amal, karena kalau tidak ada yang menghina, menganiaya, atau menyakiti, kapan kita bisa memaafkan ?
Nah sahabat. Justru karena ada lawan, ada yang menghina, ada yang menyakiti kita bisa memaafkan. Kalau dia masih muda, anggap saja mungkin dia belum tahu bagaimana bersikap kepada yang tua, daripada sebel kepadanya. Kalau dia masih kanak-kanak, pahami bahwa tata nilai kita dengan dia berbeda, mana mungkin kita tersinggung oleh anak kecil. Kalau ada orang tua yang memarahi kita, jangan tersinggung, mungkin dia khilaf, karena terlalu tuanyua. Yang pasti makin kita pemaaf, makin kita berhati lapang, makin bisa memahami orang lain, maka akan makin aman dan tenteramlah hidup kita ini, subhanallah

BILA ORANG LAIN BERBUAT SALAH

KH. Abdullah Gymnastiar
Orang yang pasti tidak nyaman dalam keluarga, orang yang pasti tidak tentram dalam bertetangga, orang yang pasti tidak nikmat dalam bekerja adalah orang-orang yang paling busuk hatinya. Yakinlah, bahwa semakin hati penuh kesombongan, semakin hati suka pamer, ria, penuh kedengkian, kebencian, akan habislah seluruh waktu produktif kita hanya untuk meladeni kebusukan hati ini. Dan sungguh sangat berbahagia bagi orang-orang yang berhati bersih, lapang, jernih, dan lurus, karena memang suasana hidup tergantung suasana hati. Di dalam penjara bagi orang yang berhati lapang tidak jadi masalah. Sebaliknya, hidup di tanah lapang tapi jikalau hatinya terpenjara, tetap akan jadi masalah.
Salah satu yang harus dilakukan agar seseorang terampil bening hati adalah kemampuan menyikapi ketika orang lain berbuat salah. Sebab, istri kita akan berbuat salah, anak kita akan berbuat salah, tetangga kita akan berbuat salah, teman kantor kita akan berbuat salah, atasan di kantor kita akan berbuat salah karena memang mereka bukan malaikat. Namun sebenarnya yang jadi masalah bukan hanya kesalahannya, yang jadi masalah adalah bagaimana kita menyikapi kesalahan orang lain.
Sebetulnya sederhana sekali tekniknya, tekniknya adalah tanya pada diri, apa sih yang paling diinginkan dari sikap orang lain pada diri kita ketika kita berbuat salah ?! Kita sangat berharap agar orang lain tidak murka kepada kita. Kita berharap agar orang lain bisa memberitahu kesalahan kita dengan cara bijaksana. Kita berharap agar orang lain bisa bersikap santun dalam menikapi kesalahan kita. Kita sangat tidak ingin orang lain marah besar atau bahkan mempermalukan kita di depan umum. Kalaupun hukuman dijatuhkan, kita ingin agar hukuman itu dijatuhkan dengan adil dan penuh etika. Kita ingin diberik kesempatan untuk memperbaiki diri. Kita juga ingin disemangati agar bisa berubah. Nah, kalau keinginan-keinginan ini ada pada diri kita, mengapa ketika orang lain berbuat salah, kita malah mencaci maki, menghina, memvonis, memarahi, bahkan tidak jarang kita mendzalimi ?!
Ah, Sahabat. Seharusnya ketika ada orang lain berbuat salah, apalagi posisi kita sebagai seorang pemimpin, maka yang harus kita lakukan adalah dengan bersikap sabar pangkat tiga. Sabar, sabar, dan sabar. Artinya, kalau kita jadi pemimpin, dalam skala apapun, kita harus siap untuk dikecewakan. Mengapa? Karena yang dipimpin, dalam skala apapun, kita harus siap untuk dikecewakan. Mengapa ? Karena yang dipimpin kualitas pribadinya belum tentu sesuai dengan yang memimpin. Maka, seorang pemimpin yang tidak siap dikecewakan dia tidak akan siap memimpin.
Oleh karena itu, andaikata ada orang melakukan kesalahan, maka sikap mental kita, pertama, kita harus tanya apakah orang berbuat salah ini tahu atau tidak bahwa dirinya salah ? Kenapa ada orang yang berbuat salah dan dia tidak mengerti apakah itu suatu kesalahan atau bukan. Contoh yang sederhana, ada seorang wanita dari desa yang dibawa ke kota untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Ketika hari-hari pertama bekerja, dia sama sekali tidak merasa bersalah ketika kran-kran air di kamar mandi, toilet, wastafel, tidak dimatikan sehingga meluber terbuang percuma, mengapa ? Karena di desanya pancuran air untuk mandi tidak ada yang pakai kran, di desanya tidak ada aturan penghematan air, di desanya juga tidak ada kewajiban membayar biaya pemakaian air ke PDAM, sebab di desanya air masih begitu melimpah ruah. Tata nilai yang berbeda membuat pandangan akan suatu kesalahan pun berbeda. Jadi, kalau ada orang yang berbuat salah, tanya dululah, dia tahu tidak bahwa ini sebuah kesalahan.
Lalu, kalau dia belum tahu kesalahannya, maka kita harus memberi tahu, bukannya malah memarahi, memaki, dan bahkan mendzalimi. Bagaimana mungkin kita memarahi orang yang belum tahu bahwa dirinya salah, seperti halnya, bagaimana mungkin kita memarahi anak kecil yang belum tahu tata nilai perilaku orang dewasa seumur kita ? Misal, di rumah ada pembantu yang umurnya baru 24 tahun, sedangkan kita umurnya 48 tahun, hampir separuhnya. Bagaimana mungkin kita menginginkan orang lain sekualitas kita, sama kemampuannya dengan kita, sedangkan kita berbuat begini saja sudah rentang ilmu begitu panjang yang kita pelajari, sudah rentang pengalaman begitu panjang pula yang kita lalui.
Sebuah pengalaman, dulu ketika pulang sehabis diopname beberapa hari di rumah sakit karena diuji dengan sakit. Saat tiba di rumah, ada kabar tidak enak, yaitu omzet toko milik pesantren menurun drastis! Meledaklah kemarahan, "Kenapa ini santri bekerja kok enggak sungguh-sungguh ? Lihat akibatnya, kita semua jadi rugi! Pimpinan sakit harusnya berjuang mati-matian!".
Tapi alhamdulillah, istri mengingatkan, "Sekarang ini Aa umur 32 tahun, santri yang jaga umurnya 18 tahun. Bedanya saja 14 tahun, bagaimana mungkin kita mengharapkan orang lain melakukan seperti apa yang mampu kita lakukan saat ini, sementara dia ilmunya, kemampuannya, dan juga pengalamannya masih terbatas?! Mungkin dia sudah melakukan yang terbaik untuk seusianya. Bandingkan dengan kita pada usia yang sama, bisa jadi ketika kita berumur 18 tahun, mungkin kita belum mampu untuk jaga toko". Subhanallah, pertolongan ALLAH datang dari mana saja. Oleh karena itu, kalau melihat orang lain berbuat salah, lihat dululah, apakah dia ini tahu atau tidak bahwa yang dilakukannya ini suatu kesalahan. Kalau toh dia belum tahu bukannya malah dimarahi, tapi diberi tahu kesalahannya, "De', ini salah, harusnya begini".
Maka tahap pertama adalah memberitahu orang yang berbuat salah dari tidak tahu kesalahannya menjadi tahu dimana letak kesalahan dirinya. Selalu kita bantu orang lain mengetahui kesalahannya.
Tahap kedua, kita bantu orang tersebut mengetahui jalan keluarnya, karena ada orang yang tahi itu suatu masalah, tapi dia tidak tahu harus bagaimana menyelesaikannya? Maka, posisi kita adalah membantu orang yang berbuat salah mengetahui jalan keluarnya. Hal yang menarik, ketika dulu zaman pesantren masih sederhana, ketika masih berupa kost-kostan mahasiswa, muncul suata masalah di kamar paling pojok yang dihuni seorang santri mahasiswi, yaitu seringnya bocor ketika hujan turun, "Wah, ini massalah nih, tiap hujan kok bocor lagi, bocor lagi". Dia tahu ini masalah, tapi dia tidak tahu bagaimana cara mengatasinya. Kita harus bantu, tapi bantuan kita yang paling bagus adalah bukan menyelesaikan masalah, tapi membantu dia supaya bisa menyelesaikan masalahnya. Sebab, bantuan itu ada yang langsung menyelesaikan masalah, namun kelemahan bantuan ini, yaitu ketika kita membantu orang dan kita menyelesaikannya, ujungnya orang ini akan nyantel terus, ia akan punya ketergantungan kepada kita, dan yang lebih berbahaya lagi kita akan membunuh kreatifitasnya dalam menyelesaikan suatu masalah. Bantuan yang terbaik adalah memberikan masukan bagaimana cara memperbaiki kesalahan.
Dan tahap yang ketiga adalah membantu orang yang berbuat salah agar tetap bersemangat dalam memperbaiki kesalahan dirinya. Ini lebih menyelesaikan masalah daripada mencaci, memaki, menghina, mempermalukan, karena apa? Karena anak kita adalah bagian dari diri kita, istri kita adalah bagian dari keluarga kita, saudara-saudara kita adalah bagian dari khazanah kebersamaan kita, kenapa kita harus penuh kebencian, kedengkian, menebar kejelekan, ngomongin kejelekan, apalagi dengan ditambah-tambah, dibeberkan aib-aibnya, bagaimana ini ? Lalu, apa yang berharga pada diri kita ? Padahal, justru kalau kita melihat orang lain salah, maka posisi kita adalah ikut membantu memperbaiki kesalahannya.
Nah, Sahabat. Selalulah yang kita lakukan adalah berusaha membantu agar orang yang berbuat salah mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Membantu orang yang berbuat salah mengetahui bahwa yang dilakukannya adalah suatu kesalahan. Membantu orang yang berbuat salah agar ia tahu bagaimana cara memperbaiki kesalahannya. Dan membantu orang yang berbuat salah agar tetap bersemangat dalam memperbaiki kesalahan dirinya.
Melihat orang yang belum shalat, justru harus kita bantu dengan mengingatkan dia tentang pentingnnya shalat, membantu mengajarinya tata cara shalat yang benar, membantu dengan mengajaknya supaya dia tetap bersemangat untuk melaksanakan shalat secara istiqamah. Lihat pemabuk, justru harus kita bantu supaya pemabuk itu mengenal bahayanya mabuk, membantu mengenal bagaimana cara menghentikan aktivitas mabuk. Artinya, selalulah posisikan diri kita dalam posisi siap membantu. Walhasil, orang-orang yang pola pikirnya selalu rindu untuk membantu memperbaiki kesalahan orang lain, dia tidak akan pernah benci kepada siapapun. Tentu saja ini lebih baik, dibanding orang yang hanya bisa meremehkan, mencela, menghina, dan mencaci. Padahal orang lain berbuat kesalahan, dan kita pun sebenarnya gudang kesalahan.
kesalahan.

CALON ORANG BESAR MEMULAI PERUBAHAN

by :KH Abdullah Gymnastiar

Kita ini terlalu banyak menggunakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk sesuatu di luar diri kita. Juga terlalu banyak energi dan potensi kita untuk memikirkan selain diri kita, baik itu merupakan kesalahan,keburukan,mau pun kelalaian. Namun, ternyata sikap kita yang kita anggap kebaikan itu tidak efektif untuk memperbaiki yang kita anggap salah.

Banyak orang yang menginginkan orang lain berubah,tapi ternyata yang diinginkannya itu tak kunjung terwujud. Kita sering melihat orang yang menginginkan Indonesia berubah. Tapi, pada saat yang bersamaan, ternyata keluarganya 'babak belur', di kantor sendiri tak disukai, di lingkungan masyarakat tak bermanfaat. Itu namanya terlampau muluk.

Jangankan mengubah Indonesia, mengubah anaknya saja tidak mampu. Banyak yangmenginginkan situasi negara berubah, tapi kenapa merubah sikap istri saja tidak sanggup. Jawabnya adalah: kita tidak pernah punya waktu yang memadahi untuk bersungguh-sungguh mengubah diri sendiri. Tentu saja, jawaban ini tidak mutlak benar. Tapi jawaban ini perlu diingat baik-baik.

Siapa pun yang bercita-cita besar, rahasianya adalah perubahan diri sendiri.Ingin mengubah Indonesia, caranya ubah saja diri sendiri. Betapapun kuatnya keinginan kita untuk mengubah orang lain, tapi kalau tidak dimulai dari diri sendiri, semua itu menjadi hampa. Setiap keinginan mengubah hanya akan menjadi bahan tertawaan kalau tidak dimulai dari diri sendiri. Orang di sekitar kita akan menyaksikan kesesuaian ucapan dengan tindakan kita.

Boleh jadi orang yang banyak memikirkan diri sendiri itu dinilai egois.Pandangan itu ada benarnya jika kita memikirkan diri sendiri lalu hasilnyajuga hanya untuk diri sendiri. Tapi yang dimaksud di sini adalah memi kirkan diri sendiri, justru sebagai upaya sadar dan sungguh-sungguh untuk memperbaiki yang lebih luas.

Perumpamaan yang lebih jelas untuk pandangan ini adalah seperti kita membangun pondasi untuk membuat rumah. Apalah artinya kita memikirkan dinding, memikir kan genteng, memikirkan tiang sehebat apa pun, kalau pondasinya tidak pernah kita bangun. Jadi yang merupa kan titik kelemahan manusia adalah lemahnya kesunggu han untuk mengubah dirinya, yang diawali dengan kebe ranian melihat kekurangan diri.

Pemimpin mana pun bakal jatuh terhina manakala tidak punya keberanian mengubah dirinya. Orang sukses mana pun bakal rubuh kalau dia tidak punya keberanian untuk

mengubah dirinya. Kata kuncinya adalah keberanian. Berani mengejek itu gampang, berani menghujat itu gampang, tapi, tidak sembarang orang yang berani meli hat kekurangan diri sendiri. Ini hanya milik orang- orang yang sukses sejati.

Orang yang berani membuka kekurangan orang lain, itu biasa. Orang yang berani membincangkan orang lain, itu tidak istimewa. Sebab itu bisa dilakukan orang yang tidak punya apa-apa sekali pun. Tapi, kalau ada orang yang berani melihat kekurangan diri sendiri, bertanya tentang kekurangan itu secara sistematis, lalu dia buat sistem untuk melihat kekurangan dirinya,inilah calon orang besar.

Mengubah diri dengan sadar, itu juga mengubah orang lain. Walaupun dia tidak mengucap sepatah kata pun untuk perubahan itu, perbuatannya sudah menjadi ucapan yang sangat berarti bagi orang lain. Percayalah, kegigi han kita memperbaiki diri, akan membuat orang lain melihat dan merasakannya.

Memang pengaruh dari kegigihan mengubah diri sendiri tidak akan spontan dirasakan. Tapi percayalah, itu akan membekas dalam benak orang. Makin lama, bekas itu akan membuat orang simpati dan terdorong untuk juga melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Ini akan terus berimbas, dan akhirnya seperti bola salju. Perubahan bergulir semakin besar.

Jadi kalau ada orang yang bertanya tentang sulitnya mengubah anak, sulitnya mengubah istri, jawabannya dalam diri orang itu sendiri. Jangan dulu menyalahkan orang lain, ketika mereka tidak mau berubah. Kalau kita sebagai ustadz, kyai, jangan banyak menyalahkan santrinya. Tanya dulu diri sendiri.Kalau kita sebagai pemimpin, jangan banyak menyalahkan karyawan, lihat dulu diri sendiri seperti apa.

Kalau kita sebagai pemimpin negara, jangan banyak menyalahkan rakyatnya.Lebih baik para penyelenggara negara gigih memperbaiki diri sehingga bisa menjadi teladan. Insya Allah, walaupun tanpa banyak berkata, dia akan membuat perubahan cepat terasa, jika berani memperbaiki diri. Itu lebih baik dibanding banyak berkata, tapi tanpa keberanian menjadi suri teladan.

Jangan terlalu banyak bicara. Lebih baik bersungguh-sungguh memperbaiki diri sendiri. Jadikan perkataan makin halus, sikap makin mulia, etos kerja makinsung guh-sungguh, ibadah kian tangguh. Ini akan disaksikan orang.

Membicarakan dalil itu suatu kebaikan. Tapipembicaraan itu akan menjadi bumerang ketika perilaku kita tidak sesuai dengan dalil yang dibicarakan.Jauh lebih utama orang yang tidak berbicara dalil, tapi berbuat sesuai dalil. Walaupun tidak dikatakan, dirinya sudah menjadi bukti dalil tersebut.

Mudah-mudahan, kita bisa menjadi orang yang sadar bahwa kesuksesan diawalidari keberanian melihat kekurangan diri sendiri. Amien

DIAM ITU EMAS

Diam Itu Emas
(Diam Aktif)
K.H. Abdullah Gymnastiar

Dalam upaya mendewasakan diri kita, salah satu langkah awal yang harus kita pelajari adalah bagaimana menjadi pribadi yang berkemampuan dalam menjaga juga memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam.", hadits diriwayatkan oleh Bukhari.
1. Jenis-jenis Diam
Sesungguhnya diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yang dengan diam jadi emas, tapi ada pula dengan diam malah menjadi masalah. Semuanya bergantung kepada niat, cara, situasi, juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Berikut ini bisa kita lihat jenis-jenis diam:
a. Diam Bodoh
Yaitu diam karena memang tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini bisa karena kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertiannya, atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lebih baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.
b. Diam Malas
Diam jenis merupakan keburukan, karena diam pada saat orang memerlukan perkataannya, dia enggan berbicara karena merasa sedang tidak mood, tidak berselera atau malas.
c. Diam Sombong
Ini pun termasuk diam negatif karena dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yang diajak bicara tidak selevel dengannya.
d. Diam Khianat
Ini diamnya orang jahat karena dia diam untuk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yang menyelamatkan adalah diam yang keji.
e. Diam Marah
Diam seperti ini ada baiknya dan adapula buruknya, baiknya adalah jah lebih terpelihara dari perkataan keji yang akan lebih memperkeruh suasana. Namun, buruknya adalah dia berniat bukan untuk mencari solusi tapi untuk memperlihatkan kemurkaannya, sehingga boleh jadi diamnya ini juga menambah masalah.
f. Diam Utama (Diam Aktif)
Yang dimaksud diam keutamaan adalah bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yang membuahkan keyakinan bahwa engan bersikap menahan diri (diam) maka akan menjadi maslahat lebih besardibanding dengan berbicara.
2. Keutaam Diam Aktif
a. Hemat Masalah
Dengan memilih diam aktif, kita akan menghemat kata-kata yang berpeluang menimbulkan masalah.
b. Hemat dari Dosa
Dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis, terhindar dari kesalahan kata yang menimbulkan kemurkaan Allah.
c. Hati Selalu Terjaga dan Tenang
Dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya, ujub, takabbur atau aneka penyakit hati lainnya yang akan mengeraskan dan mematikan hati kita.
d. Lebih Bijak
Dengan diam aktif berarti kita menjadi pesdengar dan pemerhati yang baik, diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan, pemahamannya jauh lebih mendaam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lebih bijak dan arif.
e. Hikmah Akan Muncul
Yang tak kalah pentingnya, orang yang mampu menahan diri dengan diam aktif adalah bercahayanya qolbu, memberikan ide dan gagasan yang cemerlang, hikmah tuntunan dari Allah swtakan menyelimuti hati, lisan, serta sikap dan perilakunya.
f. Lebih Berwibawa
Tanpa disadari, sikap dan penampilan orang yang diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lebih segan untuk mempermainkan atau meremehkan.
Selain itu, diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal, seperti:
1. Diam dari perkataan dusta
2. Diamdari perkataan sia-sia
3. Diam dari komentar spontan dan celetukan
4. Diam dari kata yang berlebihan
5. Diam dari keluh kesah
6. Diam dari niat riya dan ujub
7. Diam dari kata yang menyakiti
8. Diam dari sok tahu dan sok pintar
Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga pula Allah ridha hingga akhir hayat nanti, saat ajal menjemput, lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian ruh kita dengan sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhiid "laa ilaha illallah" puncak perkataan yang menghantarkan ke surga.

PRIBADI MUSLIM BERPRESTASI Bagikan

Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )

Sekiranya kita hendak berbicara tentang Islam dan kemuliaannya, ternyata tidaklah cukup hanya berbicara mengenai ibadah ritual belaka. Tidaklah cukup hanya berbicara seputar shaum, shalat, zakat, dan haji. Begitupun jikalau kita berbicara tentang peninggalan Rasulullah SAW, maka tidak cukup hanya mengingat indahnya senyum beliau, tidak hanya sekedar mengenang keramah-tamahan dan kelemah-lembutan tutur katanya, tetapi harus kita lengkapi pula dengan bentuk pribadi lain dari Rasulullah, yaitu : beliau adalah orang yang sangat menyukai dan mencintai prestasi!
Hampir setiap perbuatan yang dilakukan Rasulullah SAW selalu terjaga mutunya. Begitu mempesona kualitasnya. Shalat beliau adalah shalat yang bermutu tinggi, shalat yang prestatif, khusyuk namanya. Amal-amal beliau merupakan amal-amal yang terpelihara kualitasnya, bermutu tinggi, ikhlas namanya. Demikian juga keberaniannya, tafakurnya, dan aneka kiprah hidup keseharian lainnya. Seluruhnya senantiasa dijaga untuk suatu mutu yang tertinggi.
Ya, beliau adalah pribadi yang sangat menjaga prestasi dan mempertahankan kualitas terbaik dari apa yang sanggup dilakukannya. Tidak heran kalau Allah Azza wa Jalla menegaskan, "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah ..." (QS. Al Ahzab [33] : 21)
Kalau ada yang bertanya, mengapa sekarang umat Islam belum ditakdirkan unggul dalam kaitan kedudukannya sebagai khalifah di muka bumi ini? Seandainya kita mau jujur dan sudi merenung, mungkin ada hal yang tertinggal di dalam menyuritauladani pribadi Nabi SAW. Yakni, kita belum terbiasa dengan kata prestasi. Kita masih terasa asing dengan kata kualitas. Dan kita pun kerapkali terperangah manakala mendengar kata unggul. Padahal, itu merupakan bagian yang sangat penting dari peninggalan Rasulullah SAW yang diwariskan untuk umatnya hingga akhir zaman.
Akibat tidak terbiasa dengan istilah-istilah tersebut, kita pun jadinya tidak lagi merasa bersalah andaikata tidak tergolong menjadi orang yang berprestasi. Kita tidak merasa kecewa ketika tidak bisa memberikan yang terbaik dari apa yang bisa kita lakukan. Lihat saja shalat dan shaum kita, yang merupakan amalan yang paling pokok dalam menjalankan syariat Islam. Kita jarang merasa kecewa andaikata shalat kita tidak khusyuk. Kita jarang merasa kecewa manakala bacaan kita kurang indah dan mengena. Kita pun jarang kecewa sekiranya shaum Ramadhan kita berlalu tanpa kita evaluasi mutunya.
Kita memang banyak melakukan hal-hal yang ada dalam aturan agama tetapi kadang-kadang tidak tergerak untuk meningkatkan mutunya atau minimal kecewa dengan mutu yang tidak baik. Tentu saja tidak semua dari kita yang memiliki kebiasaan kurang baik semacam ini. Akan tetapi, kalau berani jujur, mungkin kita termasuk salah satu diantara yang jarang mementingkan kualitas.
Padahal, adalah sudah merupakan sunnatullah bahwa yang mendapatkan predikat terbaik hanyalah orang-orang yang paling berkualitas dalam sisi dan segi apa yang Allah takdirkan ada dalam episode kehidupan dunia ini. Baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi, Allah Azza wa Jalla selalu mementingkan penilaian terbaik dari mutu yang bisa dilakukan.
Misalnya saja shalat, "Qadaflahal mu’minuun. Alladziina hum fii shalaatihim" (QS. Al Mu’minuun [23] : 1-2). Amat sangat berbahagia serta beruntung bagi orang yang khusyuk dalam shalatnya. Artinya, shalat yang terpelihara mutunya, yang dilakukan oleh orang yang benar-benar menjaga kualitas shalatnya. Sebaliknya, "Fawailullilmushalliin. Alladziina hum’an shalatihim saahuun" (QS. Al Maa’uun [107] : 4-5). Kecelakaanlah bagi orang-orang yang lalai dalam shalatnya!
Amal baru diterima kalau benar-benar bermutu tinggi ikhlasnya. Allah Azza wa Jalla berfirman, "Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya mereka mendirikan shalat serta menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus" (QS. Al Bayyinah [98] : 5). Allah pun tidak memerintahkan kita, kecuali menyempurnakan amal-amal ini semata-mata karena Allah. Ada riya sedikit saja, pahala amalan kita pun tidak akan diterima oleh Allah Azza wa Jalla. Ini dalam urusan ukhrawi.
Demikian juga dalam urusan duniawi produk-produk yang unggul selalu lebih mendapat tempat di masyarakat. Lebih mendapatkan kedudukan dan penghargaan sesuai dengan tingkat keunggulannya. Para pemuda yang unggul juga bisa bermamfaat lebih banyak daripada orang-orang yang tidak memelihara dan meningkatkan mutu keunggulannya.
Pendek kata, siapapun yang ingin memahami Islam secara lebih cocok dengan apa-apa yang telah dicontohkan Rasul, maka bagian yang harus menjadi pedoman hidup adalah bahwa kita harus tetap tergolong menjadi orang yang menikmati perbuatan dan karya terbaik, yang paling berkulitas. Prestasi dan keunggulan adalah bagian yang harus menjadi lekat menyatu dalam perilaku kita sehari-hari.
Kita harus menikmati karya terbaik kita, ibadah terbaik kita, serta amalan terbaik yang harus kita tingkatkan. Tubuh memberikan karya terbaik sesuai dengan syariat dunia sementara hati memberikan keikhlasan terbaik sesuai dengan syariat agama. Insya Allah, di dunia kita akan memperoleh tempat terbaik dan di akhirat pun mudah-mudahan mendapatkan tempat dan balasan terbaik pula.
Tubuh seratus persen bersimbah peluh berkuah keringat dalam memberikan upaya terbaik, otak seratus persen digunakan untuk mengatur strategi yang paling jitu dan paling mutakhir, dan hati pun seratus persen memberikan tawakal serta ikhlas terbaik, maka kita pun akan puas menjalani hidup yang singkat ini dengan perbuatan yang Insya Allah tertinggi dan bermutu. Inilah justru yang dikhendaki oleh Al Islam, yang telah dicontohkan Rasulullah SAW yang mulia, para sahabatnya yang terhormat, dan orang-orang shaleh sesudahnya.
Oleh sebab itu, bangkitlah dan jangan ditunda-tunda lagi untuk menjadi seorang pribadi muslim yang berprestasi, yang unggul dalam potensi yang telah dianugerahkan Allah SWT kepada setiap diri hamba-hambanya. Kitalah sebenarnya yang paling berhak menjadi manusia terbaik, yang mampu menggenggam dunia ini, daripada mereka yang ingkar, tidak mengakui bahwa segala potensi dan kesuksesan itu adalah anugerah dan karunia Allah SWT, Zat Maha Pencipta dan Maha Penguasa atas jagat raya alam semesta dan segala isinya ini!
Ingat, wahai hamba-hamba Allah, "Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar dan beriman kepada Allah ...!’ (QS. Ali Imran [3] : 110).

(Sumber : Tabloid MQ EDISI 07/TH.1/NOVEMBER 2000

TERE LIYE

Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu dating dari-Mu. Semua itu juga akan kembali kepada-Mu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karena-Mu.....

Katakanlah wahai semua pecinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karena-Nya. Katakanlah semua kerinduan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar rasa itu hanya karena Allah. Dan semoga Allah yang maha mencinta yang menciptakan dunia dengan kasih sayang mengajarkan kita tentang cinta sejati.

Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatnya. Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajah-Nya. Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tidak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak membeku.




Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan ini. Perasaan itu dating dari-Mu. Semua itu juga akan kembali kepada-Mu. Kami hanya menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karena-Mu.....

Katakanlah wahai semua pecinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karena-Nya. Katakanlah semua kerinduan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar rasa itu hanya karena Allah. Dan semoga Allah yang maha mencinta yang menciptakan dunia dengan kasih sayang mengajarkan kita tentang cinta sejati.

Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan hakikatnya. Semoga Allah sungguh memberikan kesempatan kepada kita untuk memandang wajah-Nya. Wajah yang akan membuat semua cinta dunia layu bagai kecambah yang tidak pernah tumbuh. Layu bagai api yang tidak pernah panas membakar. Layu bagai sebongkah es yang tidak membeku.

Keutamaan dan Kasih Sayang Ibu

K.H. Abdullah Gymnastiar
__________________________
______________
Hikam: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia. Dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan perkataan "ah", dan janganlah kamu membentak mereka. Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra: 23).
Dari Abu Hurairah, dia berkata, telah dating kepada Rasulullah saw, seorang laki-laki lalu bertanya:, "Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik?" Beliau menjawab, "Ibumu" dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu" dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu" dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ayahmu". (HR Muslim)
Dari isi Hadist terlihat betapa Allah melalui Rasulullah menilai besarnya pengorbanan orang tua kita terutama Ibu. Apa yang sudah ibu berikan kepada anaknya tidak dapat dibandingkan dengan apapun di dunia ini.
Orang tua, terutama ibu harus selalu kita hormati sepanjang hidup kita. Walaupun itu bukan orang tua kita sendiri. Kalau kita menghormati semua orang tua, berarti kita menghormati orang tua kita. Begitu juga bila kita memaki orang tua yang bukan orang tua kandung, maka berarti kita memaki orang tua kita sendiri.
Memuliakan orang tua kita bukan dengan memberinya harta yang berlimpah. Tetapi akhlak yang baik dari anak-anaknya sudah membuat orang tua kita damai dan senang. Harta tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan akhlak yang baik.
Kita sebagai anak harus memohon, berjuang sekuatnya kepada Allah bila orang tua kita belum mendapat hidayah dari Allah. Dan kita harus selalu menerima segala kekurangan orang tua kita dengan lapang dada. (imm)

Rabu, 21 Oktober 2009

KUMPULAN SYAIR SAYYID SHALEH AL - JA'FARI ( THE MIRACLE OF SHALAT )

Kumpulan syair yang berjudul al – 'Aamir

Sesungguhnya shalat adalah sarana penghubung bagi manusia. Orang yang meninggalkannya terhalang hubungannya dengan Allah.
Shalat juga mencegah dari perbuatan jelek dan munkar.

Syair yang berisi pujian kepada Rasulullah saw

Beliau datang dengan membawa shalat lima waktu
Cahaya pencerah hati, pencuci lahir dan batin
Juga tanda bagi orang-orang yang bertakwa

Shalat itu sebagai tiang agama maka berlindunglah dengannya
Jika engkau menjaganya, niscaya Allah akan menjagamu
Karena dalam shalat terdapat penjagaan, keselamatan dan petunjuk
Semua kebaikan itu terkumpul dalam tiap rakaatnya
Sungguh berbahagialah orang yang menjalankan shalat
Karena Rasulullah saw. Membawanya dalam gulungan berkah


" Siapapun yang tunduk kepada Allah, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya. Sebaliknya, siapa yang sombong maka Allah akan merendahkan derajatnya." ( HR. Ahmad )

Bersandar kepada hadits diatas, Ibnu Faridh berkata dalam syaiar:
Kurendahkan diriku karena kemuliaan-Nya
Maka kemuliaan derajatku dalam cinta-nya adalah kerendahan
Kukatakan pada-Nya, dambaan hatiku
Adakah jalan untuk menemui-Mu tanpa rintangan

" ORANG MISKIN DI DUNIA INI BUKANLAH MEREKA YANG TIDAK PUNYA HARTA ATAUPUN TEMPAT TINGGAL. TETAPI ORANG YANG MISKIN ADALAH MEREKA YANG TIDAK BERIBADAH KEPADA ALLAH SWT...
SEANDAINYA MEREKA DIBERI PETUNJUK UNTUK BERIBADAH MAKA MEREKA LEBIH MULIA DARI SIAPAPUN KERAN MEREKA MENDAPAT KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT "

" SETIAP HAMBA, KETIKA BERADA DALAM KEDEKATAN DENGAN ALLAH,
JIWANYA MERASAKAN KENIKMATAN, KEGEMBIRAAN DAN KEINDAHAN YANG TIDAK DAPAT DIGAMBARKAN, KECUALI HANYA DENGAN MERASAKANNYA. TERKADANG JUGA KENIKMATAN DAN KEINDAHAN YANG DIRASAKAN ITU MENGHANYUTKAN SELURUH PERASAAN SEORANG HAMBA SEHINGGA IA TIDAK MERASKAN KEBERADAAN DIRINYA SENDIRI KARENA JIWANYA DISIBUKKAN OLEH SUATU KENIKMATAN YANG LUAR BIASA.
" SHALAT ADALAH SANTAPAN ROHANI SEKALIGUS JUGA MENJADI KEBAHAGIAAN BAGI RASULULLAH SAW...
DI DALAMNYA TERDAPAT MUNAJAT DENGAN SANG KEKASIH, LIMPAHAN PENGETAHUAN, DAN PEMBUKAAN TABIR-TABIR RAHASIA ILAHI. TIDAK SALAH KALAU KESENANGAN BELIAU TERDAPAT SHALAT KARENA DETIK-DETIK ITULAH SEORANG HAMBA BEGITU DEKAT DENGAN TUHANNYA."


اَ لصَّلاَةُ نُورٌ
" Shalat adalah cahaya. " ( HR. Muslim )

Mereka hamba pilihan itu sujud kepada Allah swt
Maka mereka dengan karunia-Nya mendapat kesempurnaan agama
Shalat lima waktu selalu mereka dirikan dan ia menjadi cahaya bagi orang terdepan

Beliau datang dengan lima shalat, penerang jiwa dan hati petunjuk, juga pengingat bagi kita setiap hari
Beliau datang membawa kebahagiaan, bagi orang yang tadinya celaka, mengingat mereka kepada Allah Yang Maha Esa

Beliau melihat keagungan Allah yang tersucikan dari segala sesuatu
Datang membawa hadiah untuk hamba serupa lima shalat
Pancaran cahaya shalat itu dapat menyelamatkan dari kegalauan hari kiamat
Sungguh berbahagialah orang yang menjalankan shalat karena Rasulullah saw. Membawanya dalam gulungn berkah
Beliau naik menghadap Allah Yang Maha Tinggi
Hadiah diterima untuk umat sebagai pemberian yang paling baik
Shalat, itulah tiang agama. Berlindunglah dengannya
Jika engkau menjaganya, niscaya Allah akan menjagamu
Karena dalam shalat terdapat penjagaan, keselamatan dan petunjuk
Semua kebaikan itu terkumpul dalam tiap rakaatnya
Seandainya engkau tidak mengetahui shalatnya manusia
Engkau tidak akan berjalan ke Padang Arafah
Seandainya tidak didirikan masjid untuk bertakwa
Tentulah masjid tidak akan ramai dengan shalat

Dalam syair lain,
Dengan senyum, beliau datang membawa lima shalat
Petunjuk manusia kepada syariat Islam dan Iman

Sungguh mulianya langit dan bumi
Tempat didirikannya shalat sunnah dan fardhu
Mereka saling bantu dan bahu membahu dalam keimanan

Allah dalam ketinggian-Nya menyaksikan
Munajat hamba-Nya dalam kesendirian
Maka Allah menjadikannya hamba pilihan
Dengan senyum, beliau datang membawa lima shalat
Petunjuk manusia menuju keesaan-Nya.

" MANFAATKANLAH KESEMPATAN!
JANGAN DISIA-SIAKAN!
ALLAHU AKBAR!
DENGAN BERSUJUD KEPADA ALLAH, SEAKAN KITA TELAH MEMULIAKAN NABI MUHAMMAD SAW. KARENA KITA MENGIKUTI PERINTAH BELIAU.
SUJUD JUGA BERARTI MEMULIAKAN WAJAG YANG TELAH ALLAH CIPTAKAN. UNTUK APA ALLAG SWT MENCIPTAKAN WAJAH?
TUJUAN ALLAH MENCIPTAKAN WAJAH TIDAK LAIN AGAW DENGAN WAJAH ITU KITA BERSUJUD KEPADA-NYA. "

" MENDEKAT DAN SUJUDLAH KEPADA-NYA! INGATLAH BAHWA KITA SEDANG SUJUD SEBAGAIMANA SUJUDNYA NABI MUHAMMAD SAW...
RASAKANLAH NIKMATNYA DEKAT DENGAN ALLAH SWT, KARENA SUJUD MENDEKATKAN DIRI KEPADA-NYA."

" CINTA KEPADA ALLAH DAN CINTA KEPADA DUNIA ITU SELAMANYA TIDAK AKAN BERSATU DALAM HATI SEORANG HAMBA. SEBAB, DUNIA TIDAK ADA APA-APANYA DIBANDING ALLAH SANG PENCIPTA. "

NASIHAT CINTA AA... Bagikan

Hati qta sring trbli oleh org2 yg brbwt baik kpda qta. Timbullah cinta,cinta yg dpt m'bwt qta ringan b'bwt bhkn brkorbn. Qta cinta kpda ortu yg sdah bnyk m'bri kbaikn. Qtapun cinta kpda sypa sja yg m'bwt qta m'dptkn nikmt kbaikn tpi ssngguhnya smua smbr kbaikn hnyalh dri Allah,sdngkn mkhluk hnylah jln nikmt yg Dia brikn kpda qta. Olh krna itu,jikalau qta akn m'numbhkn cinta,mka cinta sjati qta adalh cinta kpda smber kbaikn,smbr sgla knikmtn n kbhagiaang yg smpai kpda qta. Dialah Allah,Maha Pencinta. Dialah Allah yg lyak qta cintai dngn sepenuh hati..AMIN
Sumber: FANDIE ( NASYID PELITA HATI)

Bahaya Membuka Aurat Dan Keutamaan Memakai Hijab

Mazz Adeeth ألفقير إلل 10 Oktober jam 23:44 Balas
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم



ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Rasulullah bersabda, “Fatimah bagian dariku. Barang siapa menggembirakan hatinya, maka ia telah menggembirakan hatiku. Dan barang siapa menyusahkan hatinya, maka berarti ia telah menyusahkan hatiku.”

Wanita itu sangat mulia bagaikan intan berlian, apabila ia diatur atau disusun dengan baik maka akan kelihatan indah. Namun bila ia tidak tersusun dengan baik maka kelihatan jelek. Dalam hal ini Allah SWT meninggikan derajat seorang wanita dengan jalan seorang wanita supaya dapat menjaga dirinya benar-benar karena wanita itu adalah aurat (mulai ujung rambut mulai ujung kaki).

Di era modern ini banyak dari kaum wanita yang melecehkan dirinya sendiri. Ia tidak tahu bagaimana menjaga dirinya agar terlihat anggun dan tidak diganggu oleh para lelaki yang tidak bermoral. Kita telah salah dalam menempuh jalan dengan mengikuti budaya barat. Padahal panutan kita adalah Rasulullah SAW dan Sayyidatina Fatimah Azzahra.

Sekarang para wanita banyak memakai pakaian yang ketat-ketat, celana levis , jeans, baju-baju tipis dengan lengan yang pendek dan tidak memakai jilbab dan hijab. Dengan pakaian seperti ini kita akan tampak lebih jelek.

Ketika para sahabat ditanya oleh Rasulullah SAW, “Apakah yang terbaik bagi wanita?” Mereka tidak ada yang bisa menjawab, akhirnya Sayyidatina Fatimah menjawab, "Sebaik-baik wanita adalah tidak melihat laki-laki dan tidak dilihat oleh laki-laki."

Masalah aurat ini juga disebut dalam Al-Qur’an yaitu surat Al-Ahzab 59 dan An Nur ayat 31. Artinya : Hai Nabi katakanlah kepada istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Yang di maksud jilbab disini adalah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.

Dan di dalam surat yang kedua artinya : katakanlah kepada orang beriman : hendaklah mereka menahan perhiasannya kecuali (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke dadanya.

Semua ini adalah kalamnya Allah SWT. Apakah kita tidak akan percaya dengan kalamnya Allah SWT? Bisa-bisa kita dibilang murtad kalau sampai tidak mempercayai kalam-Nya atau firman-Nya.

Setelah turun ayat hijab ini seluruh wanita madinah langsung memakai hijab sampai-sampai tidak tahu mereka itu berjalan ke depan atau ke belakang. Salah seorang sahabat juga pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “ Bagaimanakah apabila saya melihat seorang wanita ya Rasulullah ?” maka Rasulullah menjawab, “Palingkan mukamu!” Nah dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa palingkan mukamu berarti itu haram untuk dilihat. Kalau sudah haram untuk dilihat berarti itu adalah aurat, kalau sudah aurat maka wajib untuk ditutup.

Kata siapa wanita zaman dahulu tidak memakai hijab ? Justru wanita zaman dahululah yang benar-benar menjaga dirinya, sampai-sampai mereka mendapatkan maqam yang tinggi di sisih Allah SWT sebagai Waliyah-Waliyah Allah SWT. Bila kita mengetahui cerita wanita-wanita shalihah zaman dulu kita akan menangis karena pribadi dan sifat mereka yang sangat mulia serta hati mereka yang sangat bersih. Kita sekarang ini tidak ada apa-apanya dengan mereka. Generasi barulah yang telah rusak karena tertipu dengan rekayasa orang yahudi, kita termakan dengan budaya-budaya barat. Rasulullah mengatakan dalam Haditsnya :

Artinya : barang siapa yang mengikuti suatu kaum maka dibangkitkan bersama mereka.

Apabila kita mengikuti artis-artis maka takutnya kita akan dibangkitkan bersama mereka yang sudah pasti jauh dari Rasulullah SAW, padahal kita sangat membutuhkan beliau kelak untuk mendapatkan syafa’atnya.

Dan dikatakan bahwa perempuan yang menyerupai laki-laki maka diharamkan oleh Allah untuk masuk surga.

Ada 4 wanita yang menjadi calon neraka yaitu :
wanita yang berkata keras atau kasar terhadap suaminya.
wanita yang menuntut kepada suaminya, yang suaminya tidak mampu untuk memenuhinya.
wanita yang tidak menutup dirinya dari laki-laki asing (bukan muhrimnya)
wanita yang tidak ada semangat untuk ibadah, yang ia pikirkan hanya makan, minum, tidur.

Ini semua perlu kita perhatikan betul-betul, apabila kita salah dalam mengambil langkah maka kita akan hancur, sebaliknya apabila kita hati-hati maka kita akan selamat.

Mulai sekarang mari kita rubah diri kita. Tinggalkan pakaian-pakaian yang tidak selayaknya dipakai bagi wanita muslimah. Keturunan siapakah kita ini? Apakah kita tidak malu mengaku umat Rasulullah namun tingkah laku kita, pribadi kita, pakaian kita tidak mengikuti beliau SAW? Siapa lagi kalau bukan kita yang meneruskannya?

Apabila saudara-saudara, para remaja yang ingin memakai hijab jangan takut, jangan gentar dan jangan ragu. Biar semua orang menghina kita, mengejek kita, kita dibilang ketinggalan zaman, biarkan... Kita menggunakan hijab ini semata-mata menjalankan perintah-Nya, menegakkan agama Allah dan meneruskan jejak Sayyidatina Fatimatuz Zahrah, karena siapa yang mengikuti Sayyidatina Fatimatuz Zahrah maka kelak ia berada pada barisannya. Memang memegang kebenaran sangat sulit bagaikan memegang bara api.

Yang utama bagi seorang wanita adalah auratnya. Jika kita dapat menutup aurat kita dengan sempurna dan menjaga diri kita dari laki-laki asing maka tingkah laku kita, pribadi dan sifat kita insya Allah akan menjadi baik dan hati kita menjadi bersih. Apabila sebaliknya maka kita akan selalu menuruti hawa nafsu kita dalam melakukan kemaksiatan.

Yang sedikit ini mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan dapat membuka dan menggugah hati bagi yang masih belum sempurna dalam menutup auratnya. Dan mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya kepada kita, sehingga kita dapat merubah diri kita menjadi wanita muslimah sejati.
Amien ya Robbal alamin.

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Sabtu 10 Oktober 2009.

Jilbab Buka Tutup,mankny pintu..qiqiqi,.61x.

Mazz Adeeth ألفقير إلل 12 Oktober jam 3:08 Balas
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم



ألسـلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam, keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.

Ada beberapa kasus yg saya temui ;

Kasus ke- I ;
Di sebuah resepsi pernikahan mewah seorang bos Rattan,ada seorang wanita menyapa saya. Sejenak, saya tertegun menatap wajah wanita yang mengenakan gaun malam ketat, dengan belahan rendah di bagian dada itu. Sepertinya, saya mengenali wanita tersebut. Perlu waktu sekitar satu menit sebelum saya benar-benar mengenalinya.
Anita-sebutlah demikian nama palsunya- dia adalah teman satu kantor teman saya tetapi beda divisi. Saya shock sekali melihat penampilan Anita malam itu. Pasalnya, saya terbiasa melihat dia di kantornya sehari-hari dengan pakai jilbab. Saat itu saya hanya bisa terpana dan tertegun, sedangkan Anita dengan santai dan senyum berlalu dari hadapan saya untuk menyapa tamu-tamu undangan yang lain. Masih dipenuhi oleh rasa terkejut dan penasaran, saya kemudian mencari teman kantor dia yang lain dan menceritakan perihal Anita. Teman saya itu menjawab,”Oh, Anita memang seperti itu. Buka-tutup jilbab mazz. Kalau ke pesta, atau habis dari salon, dia gak pakai jilbab.”
Hmmmm,...gt toh?

Kasus ke- II ;
Sari-bukan nama sebenarnya-seorang gadis berjilbab berterus terang kepada saya bahwa dia tidak memakai jilbab jika sedang ‘jalan’ dengan seorang lelaki yang menjadi pacarnya. Mendengar pengakuannya, alis saya terangkat dan kening saya berkerut. “Loh kok begitu nenk? Memangnya kenapa harus buka jilbab. Pacaran saja sudah di larang, ini kok ditambah buka-buka aurat?” Tanya saya.
Ternyata, Sari merasa jilbab membuatnya merasa terlihat lebih tua.
Dia bilang gini ;“Gue kan malu, Mazz. Umur gue emang lebih tua dari cowok gue, yaah….Cuma beda beberapa bulan aja sih. Kalau gue jalan sama dia pakai jilbab, gue keliatan makin tambah tuir. Lebih bebas tanpa jilbab. Kata cowok gue, gue tuh keliatan kaya anak SMA, ABG gitu loooh…Lagian, cowok gue lebih suka gue lepas jilbab kalau lagi sama dia….begitu, Mazz Adeeth...

Kasus ke- III ;
Mba Yani-ini juga nama samaran- teller sebuah bank swasta mengeluh kepada saya bahwa dia belum diperbolehkan memakai jilbab. Padahal dia sudah naik haji tahun lalu dan ingin sekali menutup auratnya dengan sempurna. Saya heran. Upsstt,..masa sih mba? Padahal kan sudah banyak bank yang pegawai wanitanya memakai jilbab bukan hanya di bank-bank Syariah. “Yah, gak tau deh mazz. Yang pasti di Bank (.???.) belum boleh pakai jilbab. Jadi, sementara ini solusi buat saya adalah buka-tutup. Berangkat pakai jilbab, selama jam kerja lepas jilbab, nanti pulang dipakai lagi.” Seperti itu Tuturnya.

Tiga kasus di atas membuat saya merenung sejenak.
Pada kasus Anita dan Sari, apa sih yang menjadi alasan kuat mereka untuk melepaskan kain penutup kepala itu ? Rasanya, tidak ada. Mereka tidak di larang oleh pihak perusahaan tempat mereka bekerja untuk memakai jilbab seperti Mba Yani. Mungkin yang harus di tanyakan kepada mereka adalah, apa yang menjadi dasar ketika mereka memutuskan untuk memakai jilbab.

Dasar yang utama adalah perintah Allah dalam Alquran.
“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang”. (QS. Al Ahzab :59)

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS. An Nuur :31)

Jilbab bukan sekedar mode sesaat yang dipakai jika sedang ‘trend’,atau jilbab musiman seperti bulan ramadhan kemarin, dan di lepas jika sudah tidak ‘nge-trend’ lagi,or ramadhan berlalu. Jilbab adalah kewajiban bagi seorang wanita muslim yang telah baliqh. “Bagiku jilbab adalah piagam kemenangan gilang gemilang, kemenangan terbesar bagi seorang perempuan Islam atas dirinya, atas imannya dan atas dunia.”
Subhanallah,....

Jilbab adalah identitas wanita Islam, mahkota yang harus di junjung tinggi. Jika seorang wanita telah memutuskan untuk berjilbab, maka ia harus siap dengan segala konsekuensinya. Siap menjaga sikap,lisan, dan perilakunya. Sebab, jika seorang wanita berjilbab melakukan hal-hal yang tidak semestinya, maka yang dituding bukan hanya diri wanita itu, tetapi jilbab dan Islam. Contohnya, jika seorang wanita berjilbab merokok di tempat umum, maka masyarakat akan berkata ;
“Kok pakai jilbab merokok?” Jilbab dan Islam mendapat kesan negatif. Terlepas dari segala argument tentang hak asasi seseorang untuk bebas melakukan apapun sepanjang tidak mengganggu kepentingan orang lain, wanita yang telah memutuskan untuk berjilbab hendaknya menjaga adab perilaku.

Untuk kasus buka-tutup yang diuraikan di atas, saya berpendapat bahwa sebaiknya mereka –kaum muslimah- meluruskan niat, membekali diri dengan pemahaman dan ilmu yang cukup terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk memakai jilbab. Karena bagi saya, detik saat memutuskan untuk memakai jilbab sama seperti membeli ‘one way ticket’. Maksudnya, tidak bisa berjalan mundur kembali. Dalam hal ini tidak ada alasan untuk menanggalkan jilbab kecuali pada mereka yang memang muhrimnya. Untuk yang ‘terpaksa’ buka-tutup jilbab karena alasan ekonomi, maka perbanyaklah mencari ilmu untuk mempertebal keyakinan bahwa rejeki itu sudah di atur oleh-NYA. Tidak mungkin Allah mempersempit rejeki karena kita menjalankan apa-apa yang diperintahkan-NYA.

Ada teman saya seorang muslimah bilang begini ;
Saya bukanlah seorang ‘jilbaber’-jilbab super lebar dan gamis gombrong- namun saya terus belajar untuk meluruskan niat, memperkuat iman , mempertebal keyakinan dan memperbaiki diri.

Saya sendiri tidak berani ‘nge-judge’’ bahwa mereka yang memakai jilbab’biasa’ tidak sebaik mereka yang berjilbab lebar dan gamis. Sebab hanya Allah yang Maha Tahu dan berhak menilai masing-masing orang. “Don’t judge a book by its cover”

Mazz adeeth minta maaf apabila terdapat kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini, karena dangkalnya pengetahuan dalam mendalami Islam sebagai agama yang dicintai. Semua hanya berpulang kepada niat baik dan didasari hati yang ikhlas, tulus, serta niat ingin berbagi.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Smoga bermanfaat.
Amieeeen,.61x.

وألسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


Mazz Adeeth ألفقير إلل


CIREBON, Senin 12 Oktober 2009.